Jumat, 07 Desember 2018

Konfigurasi Secondary Zone DNS

Assalamualaikum.Wr.Wb
Salam sejahtera bagi kita semua para pecinta dunia IT :)

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas materi tentang Secondary Zone.

Apa itu Secondary Zone ?

Secondary zone adalah fitur DNS yang memungkinkan seluruh basis data DNS dari server utama DNS ditransfer ke secondary zone. Secondary zone digunakan untuk membantu server utama jika ada kesalahan dan penyeimbangan muatan. Jadi, jika server utama sewaktu-waktu memiliki masalah, kita dapat mengkonfigurasi datanya melalui secondary zone.

Karena kita sudah mengetahui apa itu secondary zone... yuk lanjut saja ke konfigurasinya...

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat server utama terlebih dahulu. Jika kalian belum memilikinya, silahkan liat pada postingan blog sebelum ini. Jika sudah, kalian buat secondary zone nya dengan cara klik kanan pada Forward Lookup Zone lalu klik New Zone.


Akan muncul tab pengenalan pembuatan zone baru. Disini tertera bahwa kalian akan dibantu oleh wizard untuk membuat zona baru yakni secondary zone. Kemudian kalian klik Next >



Selanjutnya, akan muncul tab tipe zone yang akan dibuat. Karena kita sedang membahas tentang secondary zone, maka kita pilih secondary zone, untuk melanjutkan klik Next.



Kemudian kalian masukkan nama zone yang telah dibuat pada server utama. Pastikan nama zone pada secondary zone sama dengan server utama. Karena jika berbeda, pada saat memasukkan IP address akan error karena tidak sinkron dengan server utama. lalu, klik Next >.


Selanjutnya akan muncul tab untuk menentukan server dns dari mana yg kalian ingin cadangkan zonenya. Disini kalian masukkan IP pada server utama. Lalu pastikan ip yang kalian masukkan sama dengan ip server utama. Jika masih error, pastikan kembali bahwa antar server dapat melakukan Ping dan berhasil Mereply. Jika sudah, klik Next >.


Jika sudah akan muncul tab yang menjelaskan bahwa secondary zone sudah dibuat. bisa dilihat pada type dibawah ini yaitu secondary. Disini kalian klik Finish 


Kemudian kita tambahkan zone pada Reverse Lookup Zone dengan cara klik kanan pada Reverse Lookup Zone lalu klik New Zone. Maka akan muncul tab wizard  Reverse Lookup Zone yang memberi tahu bahwa Wizard ini membantu User untuk menambahkan zona untuk DNS. Klik Next > untuk melanjutkan ke tab selanjutnya.



Kemudian pada tab ini kita pilih Secondary zone karena kali ini kita membahas tentang secondary zone. Jika sudah, klik Next >.


Selanjutnya pada tab ini kita pilih IPv4 Reverse Lookup Zone karena DNS yang sudah kita atur pada server utama menggunakan IPv4. Jika sudah, klik Next >. 


Kemudian kita isikan kolom Network ID menggunakan network dari IP server utama. Pastikan kita mengisinya sama dengan network dari IP server utama. Jika sudah, klik Next >.


Selanjutnya kita masukkan IP pada server utama. Pastikan IP sama dengan IP server utama. Jika masih error, pastikan kembali bahwa antar server dapat melakukan Ping dan berhasil Mereply. Jika sudah, klik Next >.


Pada tab selanjutnya kita akan ditampilkan rangkuman tentang hal-hal yang sudah kita konfig tadi. Jika sudah sesuai, klik Finish.


Selanjutnya kita konfigurasi zone transfer pada server utama. Pertama kita atur pada Forward Lookup Zone  dengan cara klik kanan pada zone yang sudah di buat pada server utama lalu klik Properties.



Selanjutnya kita konfigurasi zone transfer pada server utama. Pertama kita atur pada Forward Lookup Zone  dengan cara klik kanan pada zone yang sudah di buat pada server utama lalu klik Properties.


Kemudian klik tab  Zone Transfer kemudian klik Edit untuk menambahkan IP. Selanjutnya masukkan IP server cadangan. Ketika belum kita Notify, maka akan  terjadi error. Maka langkah selanjutnya adalah klik OK lalu klik Notify.




Kemudian masukkan kembali IP server cadangan. Pastikan IP bertanda ceklis hijau, jika belum, pastikan antar server bisa saling mengeping dan membalas. jika sudah, klik OK. Kemudian klik Apply lalu OK.


Kemudian kita atur juga pada Reverse Lookup Zone  di server utama dengan cara klik kanan pada zone yang sudah di buat pada server utama lalu klik Properties.


Kemudian klik tab  Zone Transfer kemudian klik Edit untuk menambahkan IP. Selanjutnya masukkan IP server cadangan. Ketika belum kita Notify, maka akan  terjadi error. Maka langkah selanjutnya adalah klik OK lalu klik Notify.



 


Kemudian masukkan kembali IP server cadangan. Pastikan IP bertanda ceklis hijau, jika belum, pastikan antar server bisa saling mengeping dan membalas. jika sudah, klik OK. Kemudian klik Apply lalu OK.


Verifikasi 

Kita Refresh pada Forward Lookup Zone dan Reverse Lookup Zone di server cadangan. Maka akan tampil data-data dari server utama.




Sekian dari saya, semoga bermanfaat :)
Selamat mencoba dan semoga berhasil.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Share:

0 komentar:

Posting Komentar