Salam sejahtera bagi kita semua para pecinta dunia IT :)
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas materi tentang
Virtual Private Server (VPS) menggunakan Hyper-V pada Windows Server 2016 di VMware .
Apa Itu VPS ?
VPS atau juga dikenal dengan Virtual Private Server adalah salah satu jenis layanan hosting (penyiaran website) dengan menggunakan teknologi virtualisasi server yang berdasarkan dengan server fisik. Seperti yang sudah dijelaskan di pembukaan, VPS menyediakan ruang pribadi bagi anda dalam bentuk server virtual alias tidak nyata. Meskipun dalam kenyataannya anda harus berbagi server fisik dengan user lain, namun VPS membuat anda seperti memiliki satu server fisik secara penuh. Hal tersebut dikarenakan VPS terinstal hingga pada level OS di setiap komputer. Pembagian ini hampir sama prinsipnya dengan partisi hard disk pada komputer anda.
Apa Itu Hyper-V ?
Hyper-V adalah sebuah role yang ada di Windows Server 2008 R2. Menyediakan tools dan services yang bisa digunakan untuk membuat sebuah server virtualisasi. Virtualisasi ini bisa digunakan bermacam-macam pencapain bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pengeluaran. Virtualisasi ini sangat bermanfaat karena kita bisa membuat dan memanagement virtual machines, dimana kita bisa menjalankan banyak sistem operasi pada satu computer dan menutup sistem operasi tersebut dengan yang lainnya.
Karena kita sudah mengetahui apa itu VPS dan Hyper-V, yuk lanjut saja ke konfigurasinya...
Disini saya akan menggunakan aplikasi VMware Workstation 15 PRO.
Langkah pertama yaitu buka VMware, kemudian klik Create a new virtual machine.
Kemudian kita klik pada type konfigurasinya yaitu custom, untuk pembuatan virtual machine yang baru.
Selanjutnya karena kita sudah pasti menggunakan Workstation 15 pro, jadi langsung saja klik next.
Kemudian untuk OS yang akan diinstal, karena saya menggunakan windows server 2016, jadi langsung saja masukkan iso pada file iso. Lalu klik pada I will install operating system later. Agar OS tidak langsung terinstall pada saat itu juga, karena akan meminta product key.
Selanjutnya kita pilih OS yang akan kalian pasang nantinya, karena sebelumnya saya sudah memasukkan iso file OS windows server 2016. Maka disini saya pilih Microsoft Windows - Windows Server 2016.
Selanjutnya disini kalian masukkan nama virtual machine sesuai keinginan kalian dan atur location untuk menyimpan virtual nantinya.
Kemudian untuk boot disini daya memilih menggunakan BIOS. lalu klik Next.
Selanjutnya untuk konfigurasi prosessor yang akan digunakan disini saya memilih 1 prosessor dengan 4 core. Lalu klik next.
Selanjutnya untuk penggunaan RAM disini saya memilih 8256 MB atau 8 GB agar virtual berjalan dengan lancar. lalu kita klik next.
Kemudian untuk koneksi pada network saya pilih menggunakan jaringan bridge, untuk menyamakan network virtual dengan network pc atau fisiknya.
Selanjutnya pada tahap ini kita langsung saja pilih yang sudah direkomendasikan yaitu LSI Logic SAS.
Dan type disk nya juga langsung saja pilih yang sudah direkomendasikan yaitu SCSI.
Kemudian untuk disk nya kita pilih create a new virtual disk karena kita akan membuat virtual yang baru.
Kemudian disini kita masukkan maksimal kapasitas untuk hardisk yaitu 80.0 GB, lalu klik pada store virtual disk as a single file.
Selanjutnya kita berikan nama sesuai keinginan kalian. lalu klik next.
Nahhhhh virtual machine sudah selesai dikonfigurasi selanjutnya kita klik finish.
Kemudian setelah selesai dikonfigurasi, kita akan edit virtual machine tersebut. Caranya klik pada Edit virtual machine settings.
Pada bagian CD\DVD (SATA) kita klik Use ISO image file lalu masukkan file iso Windows Server 2016, lalu klik OK.
Kemudian masih pada di tab yang sama, namun pada processors disini kita ceklis pada Virtualization engine yang berada pada 2 posisi dari atas. Lalu klik OK.
Setelah selesai mengedit virtual machine, langsung saja kita nyalakan virtual machinenya. Caranya yaitu klik pada Power on this virtual machine.
Kemudian kita install Windows Server 2016 nya. Jika kalian belum paham caranya klik disini.
Installasi Hyper-V Menggunakan Powershell
Langkah pertama yaitu kalian buka powershell, kemudian :
~ Perintah 1 : Enable-WindowsOptionalFeature -Online -FeatureName Microsoft-Hyper-v -All -NoRestart.
~ Perintah 2 : Install-WindowsFeature rsat-hyper-v-tools -IncludeAllSubFeature.
~ Perintah 3 : Install-WindowsFeature rsat-clustring -IncludeAllSubFeature.
- Perintah 4 : Install-WindowsFeature multipath-io -IncludeAllSubFeature.
Membuat Virtual Switch
Langkah pertama yaitu klik tab tools, lalu pilih Hyper-V Manager.
Selanjutnya kita membuat virtual switch yang nantinya digunakan untuk bisa mengkoneksi dengan komputer lainnya.
Selanjutnya disini saya akan mengunakan external jadi saya pilih yang bagian external, lalu klik create virtual switch.
Disini kita pilih external Network dan centang yang bagian allow management, dan arahkan interfacenya ke laptop, jika sudah klik apply.
Selanjutnya kita akan membuat sebuah virtual machine ada hyper-v, yang pertama kita lakukan adalah pilih new lalu pilih yang new virtual machine.
Kemudian pada bagian specify name and location, kita beri nama virtual yang akan digunakan nanti, jika sudah klik next.
Lalu pada bagian specify generation, kalian pilih yang generation 1 yang artinya kita akan menggunakan virtual machine yang mensuport 32-bit dan 64-bit, jika sudah klik next.
Kemudian kita atur memory sesuai dengan server yang dipakai, jika sudah klik next.
Selanjutnya untuk bagian Network ini kita pilih virtual switch, karena kita akan membuatnya, jika sudah kalian klik next.
Kemudian sesuaikan virtual hardisk dengan yang kalian inginkan. lalu klik next.
Selanjutnya pada installation option disini kita masukkan file iso berdasarkan OS yang akan kita install.
Pada bagian akhir, akan ditampilkan kembali apa saja yang sudah kita atur sebelumnya dan untuk memastikannya kembali apakah ada yang salah atau pun terlupakan, jika sudah benar maka klik finish.
Export dan Import Pada Hyper-V
Pada bagian ini kita akan mempelajari mengenai export dan inport pada hyper-v, export dan import adalah fitur yang digunakan untuk cloning. Tujuannya agar mempermudah admin VPS agar tidak melakukan penginstalan ulang kembali jika nanti memiliki client baru. langkah pertama adalah klik kanan pada virtual machine yang sudah kita buat sebelumnya, lalu pilih export.Jika sudah tentukan lokasi file yang akan di clone/export. Jika sudah Klik Export. Tidak ada loading, namun dapat dilihat apabila belum bisa dilakukan import, maka proses export belum selesai.
Jika sudah, kita klik Import pada table action.
Kemudian pada pertama masukkan lokasi dari file yang kalian export sebelumnya. Jika sudah Klin next.
Lalu kalian pilih virtual machine yang mana yang akan kalian cloning, jika sudah kalian klik next.
Lalu masukkan kembali lokasi tempat kalian mengexport VM sebelumnya. Klik Next untuk melanjutkan.
Pada bagian akhir akan ditampilkan kembali semua settingan yang sudah kita lakukan tadi, jika semuanya sudah benar kalian klik finish.
Maka akan terdapat dua server, jika kita telah berhasil melakukan import.
Membuat 2 VM : Windows Server dan Linux
Kita dapat menambahkan server lainnya, seperti langkah-langkah sebelumnya yang telah kita lakukan. Disini saya menambahkan windows server dan debian. Pastikan juga semuanya dapat dijalankan.
Membuat VM OS MikroTik dan Mengkoneksikan dengan Client
Pada tahap ini saya akan membuat VM OS MikroTik dan mengkoneksikannya dengan 2 client yaitu Windows Server 2016 dan Debian. Langkah pertama yaitu kita harus kita lakukan adalah membuat virtual switch yang baru, sama seperti sebelumnya, caranya pada Action kita pilih Virtual Switch Manager .
Disini kita akan membuat terlebih dahulu network untuk dipasangkan di VM OS MikroTik. Karena VM OS MikroTik membutuhkan dua network, jadi kita tambahkan dua network. Pertama tipe external dan kita beri nama Internet. Kemudian untuk virtual kedua kita buat dengan menggunakan tipe internal untuk dipasangkan di VM Client dan kita beri nama LAN.
Kemudian untuk virtual mesin nya, kita akan buat caranya dengan : pada Actions - New - Virtual Machine. Disini kita buat 3 VM yaitu : MikroTik, Windows Server 2016 dan Debian.
Selanjutnya untuk penggunaan memori VM OS MikroTik, disini saya hanya menggunakan 128 MB karena sudah cukup untuk menjalankan OSnya. Untuk client yang lainnya seperti windows server atau linux saya menggunakan 1GB atau 1024MB untuk memorinya.
Untuk network nya disini kita menggunakan koneksi pada internet. Sedangkan client windows dan linux kita koneksikan dengan LAN atau Internal.
Kemudian pada installation options disini kita tidak menggunakan ISO, tetapi menggunakan VHD. Sedangkan untuk client yang lain kita menggunakan ISO. Jika sudah klik next.
Selanjutnya kita akan settings pada network VM OS MikroTik. Disini akan kita tambahkan LAN yang sudah kita buat sebelumnya diawal. Cara menambahkannya yaitu : klik kanan pada VM OS Mikrotik - Settings - Add Hardware - Network Adapter - Add - LAN.
Jika sudah ditambahkan networknya, kita langsung saja jalankan OS MikroTiknya dan aktifkan. Jangan lupa untuk mengubah identity pada MikroTik agar kita tidak salah saat mengkoneksikan dengan VM saat di Winbox.
Mengubah identity saat login, caranya dengan ketik script : system identity set name=Ferraazr
Selanjutnya kita buka winbox untuk mempermudahkan kita mengkonfigurasi MikroTik. Pastikan VM MikroTik kita dapat terbaca terlebih dahulu. Nahh disini terdapat identity yang sudah kita ubah sebelumnya. Jika sudah terbaca seperti dibawah ini, langsung saja kita atur sesuai dengan ip yang saat ini kita gunakan.
Disini kita akan mengatur Address, Firewall, DNS, Routes dan DHCP Server. Untuk memastikan bahwa router kita dapat terhubung ke internet.
Verifikasi Pada Client
Disini kita cek apakah sudah mendapat ip dhcp atau belum. Jika sudah maka akan seperti dibawah ini...
Windows Server 2016
Linux Debian
Sekian dari saya
Selamat mencoba dan semoga berhasil :)Sampai jumpa di postingan selanjutnya...
Wassalamualaikum.Wr.Wb
It's suitable for smaller websites with moderate traffic, where the shared resources are sufficient to handle the load.futbol libre
BalasHapus